“Tolak Pengaburan Sejarah, Puluhan Massa Gelar Aksi Kamisan di Depan Gedung DPRD Jateng” 

Semarang – Puluhan massa dari berbagai kampus di Semarang bersama organisasi dan komunitas sosial menggelar Aksi Kamisan di depan kompleks Gedung Gubernur dan DPRD Jawa Tengah. Aksi ini merupakan bentuk protes terhadap lambatnya penyelesaian kasus-kasus pelanggaran HAM di Indonesia.

Para peserta aksi menyuarakan keprihatinan mereka, terutama menanggapi pernyataan terbaru Menteri Koordinator Hukum, HAM, Imigrasi dan Pemasyarakatan, Yusril Ihza Mahendra, yang menyatakan bahwa peristiwa tahun 1998 bukan merupakan pelanggaran HAM berat.

“Yuzril menghindari fakta yang diungkapkan oleh KOMNAS HAM mengenai pengakuan Negara atas tragedi Mei 1998 adalah tragedi pelanggaran HAM berat, ini membuat kami sangat keberatan dan membuat kami cukup parah sehingga kami aksi Kamisan Semarang, di jakarta dan beberapa daerah langsung merespon itu dengan tema aksi Kamisan di 24 Oktober ini” ucap Fathul Munif, salah seorang peserta aksi Kamisan

Dalam aksi tersebut, para peserta tidak hanya melakukan orasi, tetapi juga menampilkan bentuk ekspresi kreatif berupa pembacaan puisi dan teatrikal monolog. Penampilan tersebut mengangkat tema kritik sosial terhadap kondisi penegakan HAM di Indonesia serta ketidakmampuan negara dalam menyelesaikan kasus-kasus pelanggaran HAM.

Aksi Kamisan sendiri merupakan gerakan rutin yang dilakukan sebagai bentuk advokasi dan pengingat akan pentingnya penyelesaian kasus-kasus pelanggaran HAM di Indonesia.

 

Spread the love