Pencairan Dana dan Penyetujuan Proposal: Kendala Klasik Timbulkan Masalah Pelik

USM (7/11) – Memasuki awal Bulan November, DEMA USM menyelenggarakan Rakor III di Aula, Lantai 6, Fakultas Teknologi Pertanian, Universitas Semarang. Mengambil tema “Evaluasi Kinerja dan Program Kerja ORMA Th. 2024 di Lingkungan Universitas Semarang.” Nadya Ulieary, selaku Ketua Penyelenggara Rakor III menjelaskan tujuan diselenggarakannya Rakor ini adalah memantau kinerja seluruh UKM – ORMA terhadap perkembangan program kerja mereka di periode ke-3.

 

Diselenggarakannya Rakor memberi kesan tersendiri bagi pengurus dan anggota UKM – ORMA di USM. Tidak sedikit yang menyambut Rakor III dengan penuh optimisme. Salah satunya Naila, Ketua UKM EPIC English Club yang menyampaikan bahwa Rakor merupakan agenda penting bagi setiap pengurus dan anggota UKM – ORMA di USM.

 

“Menurut saya pribadi, untuk kegiatan ini sangat penting, ya. Sangat penting dan itu menambah wawasan juga untuk para ORMA yang lain. Lalu, untuk UKM yang lain mungkin biar bisa lebih tau tentang apa aja sih kegiatan dari ORMA atau UKM yang lain. Lalu, seperti apa mereka Menyusun atau bagaimana mereka mengatur keuangannya mereka, seperti itu. Lalu, mungkin itu bisa menjadi evaluasi untuk UKM masing-masing, ya. Kayak, ‘Oh, UKM Kami, nih, kurang melakukan program kerja lebih banyak lagi atau mungkin Kami harus lebih pinter-pinter menyusun keuangan’ seperti itu.” Ucap Naila, Ketua UKM EPIC English Club.

 

Selain Naila, Ketua UKM EPIC English Club, penyelenggaraan Rakor III juga disambut dengan antusias oleh Jonathan Andrean, Gubernur BEM FE USM. Ia menyebutkan dengan adanya Rakor UKM – Orma dapat lebih disiplin dalam menyusun LPJ atau laporan pertanggungjawaban.

 

“Untuk Rakor sendiri, justru Saya senang, ya, karena dengan adanya Rakor kita bisa lebih disiplin dalam melaksanakan program kerja. Tidak lagi mundur-mundur dalam membuat laporan dan juga lebih terstruktur tentunya.” Ujar Andrean, Gubernur BEM FE USM.

 

Selain itu, Andrean juga menambahkan harapannya terhadap DEMA USM agar ke depannya dapat memberi bantuan yang lebih intens kepada UKM – ORMA dalam mengurus hal-hal yang berkaitan dengan administrasi yang melibatkan birokrasi kampus.

 

“Menurut Saya itu, Rakor ini, kan diselenggarakan oleh DEMA USM, ya, tapi dalam pelaksaan birokrasi kita kan berurusan dengan badan-badan di universitas. Jadi, menurut Saya, DEMA tentunya harus membantu temen-temen di UKM maupun ORMA fakultas yang tentunya harus bisa menjadi jembatan bagi kami ke badan-badan di universitas.” Tambah Andrean, Gubernur BEM FE USM

 

Selain menyampaikan antusiasme, Rakor III juga terdapat beberapa peserta yang menyampaikan kendala dalam menjalankan UKM atau ORMA yang diikuti. Fiki dan Sabda, Ketua UKM Tae Kwon Do dan Ketua UKM Paskibra merupakan dua di antara banyaknya peserta yang menyampaikan kendala dalam penyusunan LPJ dan hal-hal terkait Rakor.

 

Menurut Fiki, Ketua UKM Tae Kwon Do penyelenggaraan rakor ini cukup lancar, meskipun masih terlihat beberapa peserta dari UKM – Orma yang terlambat, sehingga penyelenggaraan Rakor III tidak sesuai dengan rundown yang telah ditetapkan. Selain itu, Fiki juga menyampaikan kendalanya sebagai ketua dalam menjalankan UKM Tae Kwon Do, terutama dalam pencairan dana dan penyetujuan proposal kegiatan yang sedikit lama.

 

“Untuk pengajuan proposal sih agak terkendala, ya. Untuk masalah di penandatanganan dari Pak Wakil Rektor III-nya, nunggu kelamaan. Terus, sama pencairan dananya itu mungkin agak lama. Masalah LPJ nya bisa disosialisasikan lagi.” Tutur Fiki, Ketua UKM Tae Kwon Do.

 

Fiki, selaku Ketua UKM Tae Kwon Do juga berharap untuk ke depannya, hal-hal seperti penyetujuan proposal kegiatan dan pencairan dana dapat dipermudah demi terselenggaranya program kerja-program kerja yang direncanakan oleh UKM Tae Kwon Do.

 

Sama halnya dengan Fiki, Sabda juga menyampaikan kendala yang sama, yakni pada pencairan dan pengajuan proposal kegiatan program kerja UKM – ORMA di UKM yang dipimpinnya, UKM Paskibra.

 

“… Untuk rakor itu sebenarnya udah terstruktur. Jadi, untuk peelaksanaannya itu dalam kurun waktu satu periode itu dilaksanakan tiga kali. Untuk tambahan mungkin, ya, mungkin bisa ditanya terkait kendala-kendala yang dialami masing-masing ORMA dan UKM itu, kemudian dibantu untuk mencari solusinya. Karena masing-masing ORMA dan UKM itu memiliki kendala yang berbeda-beda dalam setiap perencanaan proker yang mereka miliki, seperti itu sih.” Tutur Sabda, Ketua UKM Paskibra.

 

“Oke, terkait kendala dalam masing-masing program kerja yang kita laksanakan. Mungkin, kendala yang paling utama itu adalah terkait pencairan dana. Jadi, pencairan dana itu memang harus dilaksanakan, harus dibuat proposalnya itu h-1 bulan sebelum acara. Sedangkan, acara Kita itu ada yang dalam kurun waktu berhimpit, dalam artian itu 1 bulan acara dan kemudian 1 bulan itu acara lagi, kendalanya seperti itu. Jadi, pencairan dana itu memang agak terhambat. Jadi, temen-temen itu biasanya prokernya sering diundur atau sering diajukan. Jadi, tidak bisa pasti dari pelaksanaan proker itu. Jadi, mungkin kalau setiap rakor, kan, ditanya terkait proker itu sudah dilaksanakan bulan ini? Terus, LPJ-nya sampai mana? Itu, terkadang tidak sesuai dengan apa yang dinyatakan dengan apa yang dilaksanakan, seperti itu. Mungkin nanti, entar kendalanya seperti itu” Ucap Sabda, Ketua UKM Paskibra.

 

Penyelenggaraan Rakor dapat dijadikan sebagai momentum sinkronisasi antar lembaga kemahasiswaan di USM. Layaknya sebagai sebuah negara, diterapkannya desentralisasi adalah menghindari adanya kebijakan pemerintah yang hanya dapat dinikmati oleh mereka yang berada di pusat pemerintahan. Begitu pula dengan DEMA sebagai legislatif pusat hendaknya memberi advokasi UKM – ORMA dalam menyusun LPJ dengan beragam kendala yang mereka alami, baik karena kurangnya pendanaan ataupun karena sulitnya penyetujuan proposal program kerja.

Spread the love